Sabtu, 27 Mei 2017

Belajar dari Mimpi

Aku, kala itu mendapat pelajaran yang sangat menyentuh. Ya, sesuai judulnya, aku mendapat pelajaran dari sebuah mimpi yang datang malam itu.

Beberapa hari lalu, perasaan campur aduk beputar-putar indah di benakku. Sedih, kecewa, senang, gelisah, marah, tapi gak bisa diutarakan, gak bisa diungkapkan. Semuanya bercampur sedemikian rupa. Membuatku malas untuk beraktivitas. Malas bertatap muka dengan siapapun. Berbicara, apalagi untuk bercanda seperti biasanya. Semuanya tak dapat aku lakukan. Perasaan marah dan kecewa sangat besar persentasenya saat itu. Teman-temanku menyadari hal tersebut. Berbedanya aku, mereka semua tau. Tapi tak bisa aku katakan mengapa itu terjadi. Rasanya malas sekali untuk berbicara dengan siapapun. Padahal, kegiatan di kampus dari pagi hingga sore hari. Menahan semua rasa itu menjadi beban, tapi aku tak tau harus bagaimana, karena sudah terlanjur kecewa. Bukan hanya satu orang, tapi lebih! Kesal rasanya. Menjalani aktivitas kampus dengan suasana hati yang babibu itu sangat berat. Kamu pasti tau. Mau marah-marah juga untuk apa, kasihan mereka yang tidak bersalah. Rasa tidak tega itu selalu mengahntui.

Sesampainya di rumah, aku pun hanya diam. Rasa itu masih saja ada. Tak kuat dengan semuanya, akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Aku berpikir, aktivitas itu akan mengurangi perasaan negatif pada diriku. Tapi...... Kemudian.. Sebesit mimpi itu hadir ditengah-tengah tidurku yang mulai lelap. Sedikit ingat, saat di mimpi tersebut aku tidak enak badan, dan di tempat itu hanya ada aku dan orang yang paling dekat denganku adalah orang yang membuatku kesal. Tak kuat aku menahan ketidak enakan badanku, akhirnya aku pingsan. Awalnya dia lah yang menolongku, padahal aku berharap tak ingin pingsan, karena pasti dia yang menolongku. Tapi apa daya. Aku pingsan, dan dia yang pertama menolongku. Entah kejadian apa, aku dijatuhkannya di jalan, masih di dalam ruangan. Kemudian aku terbangun dari tidurku dan menyesal mengapa aku bersikap seperti itu.

Esoknya, aku bersikap biasa saja dengan orang yang membuatku jengkel tersebut. Mimpi tersebut menyadarkanku, bahwa membenci orang lain akan membuatmu rugi. Bagaimana jika di tempat itu hanya ada dia dan aku? Padahal aku membutuhkan bantuan, dan hanya ada dia yang ada di dekatku?? Mari berpikir 😉😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar