Selasa, 16 Mei 2017

Angan

Perkenalkan.. Namaku Kiyara. Aku merupakan siswa kelas 2 SMP di SMP Favorit di Kotaku. Bukan, aku bukan anak dari keluarga kaya raya yang tidur dan makan enak, ingin ini itu dikabulkan orangtua, pergi ke salon,  dan lain-lain. Aku hanya anak dari keluarga sederhana. Orangtuaku dulu bekerja sebagai buruh yang kemudian sakit-sakitan. Aku mempunyai kakak laki-laki yang bekerja di restoran, hanya sebagai pelayan. Aku dapat sekolah di SMP favorit karena nilai yang aku capai saat SD. Sistem sekolah negeri di kota ku adalah ranking nilai calon siswa. Yaa atas Ridho-Nya aku lolos. Masalah biaya? Aku tidak khawatir, karena di kota ku juga sekolah 9 tahun tidak ada tanggungan biaya. Hanya membeli seragam umum saja. Toh guru-guru sudah tahu bahwa aku bukanlah anak orang kaya.

Waktu berjalan dari dimulainya matahari terbit, hingga tenggelam. Begitu seterusnya. Hingga bertahun-tahun lamanya. Aku berkeinginan untuk dapat terus sehat, dan kelak membantu kakak bekerja. Bagaimana prestasi Kiyara di sekolah? Gengsi? Tidak! Aku,  Kiyara tidak gengsi. Untuk preatasi, aku belum bisa menduduki peringkat satu paralel. Tapi dengan Ridho-Nya, aku sudah berada di peringkat satu di kelasku. Kehidupan di sekolahku, awalnya aku sering mendapat olokan teman-teman, tapi semakin kesini, semakin sedikit dan sekarang sudah tidak ada lagi yang mengolok-olok.

Suatu hari aku pulang dari sekolah dengan keadaan fisik yang kelelahan. Sesampainya dirumah aku tertidur sangat lelap. Disaat aku tertidur, kakak pulang dan telah melakukan apa-apa di rumah. Dia tidak membangunkanku karena ia tau aku kelelahan. Aku masih dengan keadaan menggunakan seragam di badanku. Tidak seperti biasanya yang apabila sampai di rumah pasti langsung berganti seragan dengan baju seadanya.

Di suatu hari,  aku melihat pemandangan yang indah sekali. Aku melihat burung beterbangan kesana-kemari dengan indahnya. Kemudian ku ligat kupu-kupu menari-nari hingga menarik perhatianku untuk melihatnya. Aku terkesima.  Pohon-pohon hijau berseri memancarkan kesejukan dunia. Aku sangat senang berada di sana. Tiba-tiba ada suara memanggilku.
"Kiyaraaaa!!"
Aku mencari sumber suara tersebut
"kemarilah nak." lanjutnya.
"Ibu?!!! " sembari aku berlari mendekatinya. Sekejap aku memeluknya.
Aku sangat senang,  aku berjalan-jalan di tempat itu bersama Ibu. Aku tanya kepadanya keberadaan ayah. Ibu menjawab bahwa ayah tidak bisa ikut. Sedikit sedih. Tapi tidak masalah. Aku berjalan dengan ibu cukup jauh. Hingga aku lelah. Aku bercerita tentang apa saja kepada ibu. Ia mendengarkan dengan antusias.

"Kiyara?  Kiyara?" suara laki-laki memanggilku. Aku mencarinya tapi tak juga ada siapa-siapa.
"Kiyara? Kiyara?" suara itu ada lagi.
"Kiyara? Bangun dek. Sudah Ashar. Sholat yukk.
Tiba-tiba aku terbangun. Dan kakak ku lah yang memanggilku dalam mimpiku yang indah. Tapi bukan masalah bagiku. Mungkin aku rindu dengan orangtuaku.
Ya, aku hanya bersama kakakku yang sayang sekali denganku. Seperti ayah.  Selalu menegur apabila salah, dan kami selalu belajar bersama tentang apa yang baru kami tau.
Orangtuaku telah lama meninggalkan dunia yang sementara ini lantaran sakitnya yang lumayan parah. Mereka sangat baik dengan orang di sekitarnya. Aku bangga dengan mereka. Tapi aku senang, orangtuaku kini telah berada di tempat terindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar